Rabu, 09 Maret 2011

Berkunjung ke Rumah Upin & Ipin

Merchandise Upin Ipin (Foto: Ahmad Tarmizi)
Sengaja Botak
Berawal sebagai karakter sampingan, Upin & Ipin diciptakan tak "sempurna". Ada beberapa latar yang mengundang pertanyaan. Seperti, tentang siapa orangtua Upin & Ipin. Itu memang belum dipersiapkan, sehingga mereka dibuat menjadi anak yatim-piatu. "Karena enggak ada waktu, orangtuanya dibuat sudah meninggal, tapi belum dijelaskan kenapa," jawab Burhan seraya tertawa.
Upin & Ipin pun dibuat kembar agar terlihat lucu, sedangkan kepala botak untuk menghemat. "Dalam animasi membuat rambut helai per helai itu memakan waktu dan biaya. Jadi mereka dibuat botak saja."
Nama Upin & Ipin pun memiliki filosofi sendiri, yakni akronim dari U & I (You and I ). Sementara frase "Betul betul betul!" adalah jargon yang sengaja diciptakan untuk mengingatkan pada sang tokoh dan mudah ditirukan. Selain Upin & Ipin, tokoh lain juga memiliki kekhasan masing-masing. Seperti karakter Mail yang pedagang (juga) punya jargon, "Dua Singgit, dua singgit, dua singgit."

Sepakbola dan Upin-Ipin


Gelaran sepakbola se-Asia Tenggara dengan tajuk Piala AFF telah selesai. Timnas Garuda yang diawal pertandingan mampu menunjukkan dominasinya mampu menggugah dan mempompa rasa kecintaan masyarakat pada negeri ini yang smakin hari smakin terkoyak rasa nasionalismenya. Dengan akhir yang tidak atau kurang memuaskan dengan kekalahan agregat 4-2 dari Malaysia memupus sudah harapan tinggi masyarakat Indonesia kepada Timnas Garuda.

Suara-suara miring terdengar riuh menyambut kegagalan (baca: ketertundaan) timnas memboyong Piala AFF. Mulai dari yang mempolitisir keadaan sampe mempolitisir keadaan *loh kok dari dan sampenya podo qiqiqi sakarepku :p*

Terlepas dari masalah politik eek pitik dan sebagainya.
Pagelaran sepakbola piala AFF ini juga menyisakan permasalahan dalam dunia anak-anak. Terkhusus di rumah saya.

Masalahnya begini neh...
Pada suatu hari *jadul mode:on* ada sebuah pertandingan besar di tivi. Harap maklum aja di Banda Aceh cuma bisa ngeliat piala AFF di tivi. Pengennya sih langsung liat di GBK gitu.
nah pada saat yang bersamaan itulah rame-rame berduyun-duyun penduduk negeri Indonesia menyaksikan pertandingan demi pertandingan. Nggak cuma bapak-bapak aja yg pada ngeliat. Anak-anak kecil yang belum cukup umur buat nonton film xxx pun tanpa dikomando langsung memburu tivi entah tivinya di dapur, ruang tamu maupun di warung-warung kopi.

upin dan ipin, bisa menghancurkan bangsa indonesia

upin dan ipin , slah satu serial kartun yang beredar di indonesia , yang berasal dari malaysia,,
lambat laun kartun ini bisa menghancurkan bangsa kita INDONESIA ,,
pada salah satu episodenya , upin dan ipin menyanyikan lagu rasa sayange versi malaysia . Apabila episode tersebut sering di putar di TV nasional INDONESIA , bukan tidak mungkin anak indonesia lebih hafal lagu RASA SAYANGE versi malaysia ketimbang versi INDONESIA ,,
bukan tidak mungkin suatu saat upin dan ipin menyanyikan lagu kebangsaan kita namun dengan lirik yang di ubah menjadi cemoohan ,
WASPADA PRODUK MALAYSIA

Sumber : http://bloggerbekasi.com

"Upin & Ipin", Cerita Animasi Yang Tak Sekedar Cerita

"Kawan-kawan, nak dengar cerite tak? Ah... duduk duduk. Duduk! Mulanya, macam ni..."
Itulah kalimat pertama yang diucapkan tokoh Upin di episode pertama seri animasi Upin & Ipin yang diproduksi Les Copaque Production dan ditayangkan di TV9 Malaysia pada September 2007 lalu, bertepatan dengan puasa Ramadhan 1428H.
Saya sendiri menonton video seri ini dari web host video YouTube akhir-akhir ini setelah diberitahu oleh istri. Sungguh menurut saya, ini seri animasi luar biasa yang diciptakan oleh para pemikir dan pekerja brilian.

Cerita
Upin & Ipin bercerita tentang dua anak kembar berumur 5 tahun bernama Upin dan Ipin yang menjalani pengalaman pertama berpuasa di bulan Ramadhan. Penceritaan didasarkan pada pandangan mereka yang sederhana, lucu dan menyenangkan. Sang Nenek (Opah) dan kakak perempuan mereka (Ros) menjadi pemberi nasihat dan arahan agar mereka menjalani puasanya dengan benar. Cerita ini juga didukung teman-teman bermain Upin dan Ipin. Mereka adalah Rajoo, yang keturunan India, Mei Mei keturunan Cina, Fizi yang puasa setengah hari dan Ehsan yang puasa karena 1 Ringgit. Seri animasi ini berjumlah 6 episode berkelanjutan, masing-masing berjudul Esok Puasa, Dugaan, Nikmat, Terawih, Esok Hari Raya, dan Hari Raya, yang tiap episodenya berdurasi sekitar 5 menit.

'Upin & Ipin' Diproduseri Mantan Mahasiswa ITB


Karakter di 'Upin & Ipin' (ist)
Kesuksesan 'Upin & Ipin' dimulai ketika mengikuti Festival Film Cannes di Perancis
Siapa yang tak kenal serial animasi asal Malaysia 'Upin & Ipin'? Ceritanya yang sederhana, mendidik dan menjunjung etika sopan santun, menjadi salah satu tontonan favorit anak-anak, bahkan orang dewasa di Indonesia. Tapi apakah anda mengetahui kalau kisah dua bocah gundul itu ternyata diproduseri oleh seseorang yang pernah kuliah di Institut Teknologi Bandung (ITB)?

Namanya Burhanudin Radzi pria yang kini usianya di atas 50 tahun tersebut pernah menimba ilmu jurusan Teknik Perminyakan di ITB sekitar tahun 1980-an. Namun ia hanya kuliah selama 1,5 tahun hingga akhirnya memutuskan pindah karena alasan pribadi.